Senin, 27 Oktober 2008

Sido Agung

SidoAgung merupakan nama desa dikecamatan Sruweng,Kabupaten Kebumen Prop.Jawa Tengah adalah tempat kelahiran Saya. Tempat saya dibesarkan oleh kedua orang tua yang tercinta yang telah mengajari arti kehidupan, indahnya kehidupan, yang memberi inspirasi dan motivasi sehingga saya bisa menjalani hidup yang lebih berarti berguna bagi orang banyak.

Kiat Meraih Kesuksesan

Kiat Meraih Kesuksesan

Izinkan saya untuk menceritakan kisah kehidupan seorang bocah cilik yang lahir pd tahun 80-an pada sebuah keluarga miskin di sebuah kota yang tergolong kecil penduduknya, tapi mau sukses !beserta trik yang dijalankan oleh si bocah, yang mungkin saja bisa menjadi inspirasi kepada kita semua.

Adapun trik dari si bocah adalah terbagi menjadi empat bagian penting :

1) Hati yang positif.
2) Pola pikir yang positif.
3) Prilaku yang positif.
4) Lingkunga yang baik.




Dalam kehidupan sehari-hari bocah ini tergolong anak yang pendiam namun senang bergaul dengan orang-orang disekitarnya terutama dengan orang yang lebih dewasa dari umurnya, sehingga bocah ini selalu menerima ejekan oleh teman-temannya yang sebaya sebagai orang yang berpikiran kolot. Semasa kecil didikan papanya keras dan tegas ( setiap melakukan kesalahan baik berupa cacat janji, berbohong, cakap kotor, berkelahi dengan teman di sekolah maupun di jalanan, ataupun pulang kesiangan, maka si bocah pasti akan menerima hukuman berupa pukulan rotan, tali pinggang ataupun di suruh berdiri sampai papa merasa puas ) Bocah tersebut lantas bertanya kepada mama tercinta sewaktu papa berangkat kerja : mama…mama kenapa papa mendidik kita keras dan tegas seperti begitu, temen-temen saya yang lain didikan orang tua nya tidak seperti begitu. Lantas si mama menjawab dengan bijaksana : Nak….apapun yang menjadi alasan didalam setiap didikan dari papa kamu, kamu terima saja, karena seorang papa dan mama selalu menginginkan anaknya menjadi yang terbaik di masa depan. Akhirnya waktu terus berlalu dan hal-hal tersebut selalu saja menjadi santapan bocah tersebut dalam kehidupannya sehari-hari, pada kelas 6 SD bocah tersebut di operasi karena usus buntu akut.Pada usia 8 tahun, bocah ini telah sering mengikuti orang tuanya ke hutan semasa liburan sekolah, dengan tujuan untuk menemani papanya menjalankan bisnis. Bocah ini tergolong ulet dan rajin dalam membantu tugas rumah tangga, baik mencuci baju, mengepel lantai dll…karena mama dari bocah menjalani operasi kandungan semasa bocah ini berumur sepuluh tahun, sehingga kondisi badan mama yang lemah dan sering jatuh pingsan.Hal ini membuat bocah menanamkan janji kepada diri sendiri bahwa :

1. Akan menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.
2. Akan membahagiakan papa dan mama tercinta.
3. Akan memberikan yang terbaik kepada papa dan mama sehingga mereka akan hidup bahagia di masa tua.

Inti dari cerita diatas adalah : “ Hati yang positif sangatlah diperlukan untuk menjalani kehidupan ini, karena dengan hati yang positif maka akan melahirkan suatu pola pikir yang positif”.


Setelah beranjak dewasa, bocah tersebut pernah beberapa kali berkarir di beberapa perusahaan, namun belum mendapatkan pekerjaan yang dapat menggugah hati, namun si bocah ini tetap bersyukur kepada tuhan atas pengalaman kerja yang diperoleh, walaupun belum bisa mewujudkan niat dan tekad si bocah di masa kecil. Dengan perasaan mental dan bathin yang kecewa, akhirnya si bocah mencoba untuk mencari solusi sambil berkata di dalam hati bahwa :

1. Kegagalan adalah sebuah proses menuju kesuksesan.
2. Belajarlah menjadi yang terbaik dari yang terbaik.
3. Buktikanlah memang anda yang terbaik dan sukses akan diraih.


Modal sebagai penganguran selama satu bulan, dan usaha yang keras melamar kerja ke beberapa perusahaan termasuk dunia perbankan : Alhasil, bocah ini diterima oleh beberapa bank swasta, yg kemudian memilih satu diantaranya. Dengan rasa syukur si bocah kembali teringat akan niat dan tekad semsa kecil, hal ini membuat si bocah menjadi lebih semangat berjuang tanpa membuat suatu batasan kepada diri sendiri. Namun semakin ingin si bocah menyukseskan niat tersebut, semakin besar pula rintangan dan tantangan yang harus di lewati.hal ini memang terasa berat bagi si cocah, tetapi berkat niat dan tekad yang telah bulat, akhirnya si bocah berhasil lulus ujian dan diangkat sebagai pegawai tetap dengan hasil yang baik. Inti dari cerita diatas adalah : “ Hanya dengan pola pikir yang positif, maka akan mucul semangat berjuang yang membara, mental yang kuat, kesabaran dan keuletan di dalam diri kita”.


Dalam menjalani kehidupanya sehari-hari si bocah selalu berusaha untuk menerapkan prilaku yang positif karena si bocah selalu ingat akan pesan ibunda dan papa tercinta yakni: 1. menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.2. membahagiakan orang tua yg telah membesarkan kita.3. memberikan yang terbaik kepada diri sendiri, orang tua dan masyrakat. Hal ini ternyata membuahkan suatu hasil yang di luar dugaan, si bocah merasakan bahwa semakin banyak temen yang mau menerima keberadaannya, sementara di lingkungan kerja temen-temen dan beberapa pimpinan mulai menyanjung si bocah memiliki attitude yang baik sehingga si bocah semakin meyakini bahwa prilaku yang baik akan mencerminkan hati dan pola pikir yang baik dari seseorang. Prilaku baik yang biasanya dapat kita temukan dan kita jadikan sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah :

1. Penampilan yang baik.
2. Tutur bahasa yang baik.
3. Menghormati yang lebih tua.
4. Belajarlah dari sosok yang terbaik.
5. jadilah seorang pendengar yang baik.
6. Bersyukurlah pada kehidupan ini, bukan saling menyalahkan.
7. dsbnya...

Inti dari cerita diatas adalah : “ Prilaku yang positif akan muncul dari kebiasaan positif yang kita ulangi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tentunya secara otomatis akan menciptakan suatu lingkungan yang baik pula”.



Selama menjalani karir di perusahaan tersebut, si bocah sering mendapatkan suplemen mental yang sangat berarti diantaranya :

1. Mistake is about learning experience… ( one mistake is ok..but no more)
2. Workhard dan learning seriously will make u better in the future…
3. Never give up…never give up…never give up…..


Seiring perjalanan karirnya si bocah selalu tertarik untuk membaca baik itu buku maupun artikel singkat dan selalu diberi kesempatan oleh perusahaan untuk mengikuti seminar-seminar yang yg membahas tentang tata kehidupan dan kiat untuk meraih kesuksesan. akhirnya bocah tersebut lebih mengerti dan menemukan akan jati diri dan tujuan dari sebuah kehidupan. Filosofi yang mendasari si bocah dalam menjalani kehidupan ini adalah proses kehidupan seekor kupu-kupu yang indah ternyata adalah berasal dari kepompong yang bilamana kita perhatikan tidak beda jauhnya dibandingkan dengan kita yang sedang berusaha untuk meraih kehidupan lebih baik yaitu kesuksesan. Pembaca yang budiman, mulai detik ini juga marilah kita bersama-sama merenungi dan meyakini bahwa:

1. Tuhan itu ada dan selalu melihat, mendengarkan serta memberi petunjuk kepada kita melalui cobaan,kegagalan dll.
2. Berbakti dan bahagiakanlah orang tua sebagai tanda balas jasa kita.
3. Hilangkanlah sifat egoisme dengan belajar dari yang terbaik untuk menjadi yang lebih baik.
4. Jangan pernah untuk menyerah.
5. janganlah pernah takut untuk memajukan orang lain, karena dengan orang lain maju, maka secara otomatis kita akan maju dengan sendirinya.

Inti dari cerita diatas adalah :

“ kesuksesan akan lebih mudah terwujud apabila kita selalu berada pada lingkungan yang baik “



Action Is Power

Action Is Power

artinya perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama. Pesan moral dari kata kata mutiara pendek ini adalah tindakan. Memang benar tindakan adalah kekuatan! Action is power!


Kita mungkin punya sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk ide cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apapun, jika kita tidak berani memulai dengan langkah pertama.

Hal ini mengingatkan saya pada ciri-ciri manusia yang menurut saya ada empat tipe tentang teori dan praktek.

Tipe pertama, yaitu orang yang tidak punya teori sekaligus tidak praktek.
Orang seperti ini tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar. Kehidupannya tanpa tujuan, tanpa gairah. Hidup hanya dijalani ala kadarnya. Inilah pilihan orangâ€"orang gagal. Mungkin tipe ini menjadi bagian terbesar dari sebuah masyarakat yang tertinggal.

Tipe kedua, orang yang punya teori tetapi tidak praktek.
Inilah tipe orang yang senang mengumpulkan serta menyerap berbagai macam teori. Namun sayang, segudang teori yang dimilikinya, tidak mampu dipraktekan dengan tindakan nyata. Jadi, yang ada hanya teori kosong alias NATO, No Action Theori Only!

Tipe ketiga, yaitu orang yang tidak punya teori tetapi mampu praktek.
Mampu menjalankan seperti yang diteorikan orang lain. Inilah tipe orang yang berorientasi pada tindakan, mau belajar dari pengalaman, teori, maupun kebijaksanaan orang lain. Tipe orang ketiga ini mungkin pada awal melangkah akan mengalami berbagai macam gangguan, kesulitan, bahkan kegagalan. Namun dia menyadari semua itu harus dihadapi sebagai pembelajaran dan pematangan mental. Di sinilah letak para otodidak sejati yang belajar melalui keberanian tindakan.

Tipe keempat, orang yang punya teori sekaligus mampu memprakteknya.
Sudah pasti tipe ini adalah orang yang mantap dan matang mentalnya, karena tertempa oleh banyaknya problem kehidupan yang mampu dikendalikan dan diatasi. Inilah tipe orang sukses yang paling ideal. Tipe orang yang optimis, punya visi, sekaligus berani melangkah.

Ingin menjadi type yang manakah Anda? Semua pilihan tergantung di tangan Anda. Life is not theory. Life is action! Hidup bukanlah teori. Hidup adalah aksi! Sing tung ciu she lik liang! Action is power! Tindakan adalah kekuatan !!!


Seribu langkah dimulai dengan langkah pertama.

Salam sukses luar biasa !!!
Andrie Wongso

Kunjungi www.andriewongso.com

Minggu, 26 Oktober 2008

Menghargai Orang Lain

Menghargai Orang Lain
( 5 Komentar )
Rating Artikel :
Oleh : Andrie Wongso
Audio/Video :

Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.

Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "maaf", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.

Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan "terima kasih" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin."

Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.

Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut. Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.



Pembaca Yang Budiman
,

Tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.

Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.

Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan. Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.

baca berita di lintas berita | Infogue.com
Stumbleupon.com Digg.com Mister-Wong.com Reddit.com Technorati.com ma.gnolia.com Newsvine.com Plugim.com Blinkbits.com Co.mments.com del.icio.us Propeller.com Scoopeo.com Slashdot.org Simpy.com
Facebook.com Fark.com Furl.net Google.com Gwar.pl Spurl.net Sphere.com Taggly.com Squidoo.com Scuttle.org



Kasih Ibu tiada tara

Senin, 25-Agustus-2008; 10:07:51 WIB
Kasih Ibu Tiada Tara
( 6 Komentar )
Rating Artikel :
Oleh : Andrie Wongso
Audio/Video :

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering meratapi nasibnya memikirkan anaknya yang mempunyai tabiat sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mabuk, dan melakukan tindakan-tindakan negatif lainnya. Ia selalu berdoa memohon, "Tuhan, tolong sadarkan anak yang kusayangi ini, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati." Tetapi, si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya.

Suatu hari, dia dibawa kehadapan raja untuk diadili setelah tertangkap lagi saat mencuri dan melakukan kekerasan di rumah penduduk desa. Perbuatan jahat yang telah dilakukan berkali-kali, membawanya dijatuhi hukuman pancung. Diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan di depan rakyat desa keesokan harinya, tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu membuat si ibu menangis sedih. Doa pengampunan terus dikumandangkannya sambil dengan langkah tertatih dia mendatangi raja untuk memohon anaknya jangan dihukum mati. Tapi keputusan tidak bisa dirubah! Dengan hati hancur, ibu tua kembali ke rumah.

Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat telah berkumpul di lapangan pancung. Sang algojo tampak bersiap dan si anak pun pasrah menyesali nasib dan menangis saat terbayang wajah ibunya yang sudah tua.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Namun setelah lewat lima menit dari pukul 06.00, lonceng belum berdentang. Suasana pun mulai berisik. Petugas lonceng pun kebingungan karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tibatiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Seluruh hadirin berdebar-debar menanti, apa gerangan yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul dan menggantikannya dengan kepalanya membentur di dinding lonceng.

Si ibu mengorbankan diri untuk anaknya. Malam harinya dia bersusah payah memanjat dan mengikatkan dirinya ke bandul di dalam lonceng, agar lonceng tidak pernah berdentang demi menghindari hukuman pancung anaknya.

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung menyaksikan tubuh ibunya terbujur bersimbah darah. Penyesalan selalu datang terlambat!

Pembaca yang budiman,

Kasih ibu kepada anaknya sungguh tiada taranya. Betapun jahat si anak, seorang ibu rela berkorban dan akan tetap mengasihi sepenuh hidupnya. Maka selagi ibu kita masih hidup, kita layak melayani, menghormati, mengasihi, dan mencintainya. Perlu kita sadari pula suatu hari nanti, kitapun akan menjadi orang tua dari anak-anak kita, yang pasti kita pun ingin dihormati, dicintai dan dilayani sebagaimana layaknya sebagai orang tua.

Bila hidup diantara keluarga ataupun sebagai sesama manusia jika kita bisa saling menghargai, menyayangi, mencintai, dan melayani, niscaya hidup ini akan terasa lebih indah dan membahagiakan.


baca berita di lintas berita | Infogue.com
Stumbleupon.com Digg.com Mister-Wong.com Reddit.com Technorati.com ma.gnolia.com Newsvine.com Plugim.com Blinkbits.com Co.mments.com del.icio.us Propeller.com Scoopeo.com Slashdot.org Simpy.com
Facebook.com Fark.com Furl.net Google.com Gwar.pl Spurl.net Sphere.com Taggly.com Squidoo.com Scuttle.org